Jumat, 23 Oktober 2015

Me-Nonaktifkan Sementara Koleksi High Heels Semasa Kehamilan





Sepatu berhak tinggi atau high heels tidak asing lagi bagi kaum perempuan. Penggunaan hak tinggi akan mendorong rasa percaya diri para kaum perempuan pada saat berada di lingkungan kerja maupun pesta. Namun, bagaimana wanita hamil memakai heels?
Berikut adalah alasan-alasan mengapa penggunaan high heels tidak dianjurkan bagi wanita hamil:
 
Sakit Punggung Yang Hebat.
Saat hamil sendi tulang punggung menjadi lebih lunak karena meningkatnya hormon relaxin yang dihasilkan dari indung telur. Sendi tulang punggung yang lunak akan mudah melonggar bahkan rusak. Padahal, sepatu berhak tinggi dapat merubah postur tubuh dan memberikan ketegangan pada daerah punggung.
Kaki Yang Bengkak
Sepatu hak tinggi di waktu hamil membuat kaki menahan beban berat. 7 dari 10 wanita hamil yang memakai sepatu hak tinggi ini sering menderita sakit pada kaki menurut Society of Chiropodists and Podiatrists.
Jatuh Ketika Berjalan
Kemampuan berjalan dengan seimbang akan berkurang apalagi bila mengenakan sepatu berhak tinggi dikarenakan meningkatnya berat badan dan membesarnya perut ketika hamil. Dikhawatirkan wanita hamil terjatuh, maka tidak saja akan membahayakan dirinya tapi juga janin yang dikandungnya.
Tindakan yang harus dilakukan wanita hamil adalah:
Tinggi Hak Sepatu
Wanita hamil hanya boleh memakai heels sekitar 2 cm hingga 4 cm saja. APMA menjelaskan sepatu dengan hak yang mencapai 5 cm dan diatasnya tidak baik untuk dikenakan oleh wanita hamil
Kehamilan Minggu Ke-25
Hentikan pemakaian sepatu berhak tinggi pada usia kehamilan 25 minggu. Wajib memakai sepatu flat atau sepatu dengan hak rendah. Sekarang ini tidak sulit menemukan sepatu flat dan sepatu berhak rendah yang tak kalah cantiknya dengan sapatu berhak tinggi
Alas Yang Lebar
Sebaiknya wanita yang tengah hamil memakai sepatu dengan alas yang lebar sebagai penjaga keseimbangan saat berjalan. (dr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar