Orang yang mengkonsumsi cabe rawit di
Indonesia adalah 939,1 gram per kapita per hari atau hampir 1 kg per orang per
hari. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia menyukai makanan
pedas. Apalagi akhir-akhir ini rumah makan yang menawarkan menu-menu ekstra
pedas, tidak pernah sepi pengunjung dan sedang menjadi tren.
Rasa pedas sendiri sebenarnya tidak memiliki
proporsi tersendiri untuk indra pengecap. Sensasi pedas berasal dari zat kimia
bernama capsaicin. Capsaicin merupakan kandungan yang secara alami ditemukan
pada keluarga tanaman capsicum. Keluarga capsicum yang sering kita temui yaitu
cabe rawit, cabe besar, paprika, dan lain-lain.
Dengan menambahkan 1-2 sendok makan cabe
rawit, kebutuhan vitamin A harian sudah terpenuhi, demikian juga seperlima dari
kebutuhan vitamin C harian. Selain itu Kalium yang disumbangkan juga akan
setara dengan 2 buah pisang hijau.
Konon katanya, cabe dapat membantu membakar
lemak dalam tubuh. Berikut ulasannya: Makanan pedas dapat membantu penurunan
berat badan. Saat mengkonsumsi makanan pedas , lemak di tubuh secara otomatis
akan terbakar dinamakan proses thermogenesis. Makan makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Ini dikarenakan tubuh
akan membakar energi lebih cepat dan efektif.
Senyawa yang terkandung dalam cabe ini dapat
mempengaruhi produksi hormone tiroid yang mengendalikan adrenalin dan
dopamine, yaitu salah satu hormone yang mengatur nafsu makan. Menambah
cabai kedalam
salah satu masakan dapat memotong nafsu makan.
Sebuah studi yang dilakukan University of
Maryland Medical Center, disimpulkan bahwa capsaicin dapat membantu mengolah
karbohidrat dan mengubah kalori menjadi energi sehingga tidak akan ada
penumpukan kalori dalam tubuh yang akan dapat menyebabkan kegemukan pada perut.
Rasa pedas alami dapat membuat makan lebih sedikit karena dari makanan
tersebut yang dapat membuat efek mati rasa pada lidah kita. Sumber: http://www.eciputra.com/berita-6578-cabe-pembakar-lemak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar