Senin, 16 November 2015

Melodi Yang Tidak Ada Vocalnya


Karaoke berasal dari bahasa Jepang sebuah bentuk hiburan di mana seseorang menyanyi diiringi dengan musik dan teks lirik yang ditunjukkan pada sebuah layar televisi. Di Asia, karaoke sangat populer. Secara etimologis kata karaoke merupakan kata majemuk: "kara" (çİş) yang berarti "kosong" (seperti dalam karate) dan "oke" yang merupakan bentuk pendek dari "orkestra".

Secara harfiah karaoke berarti Melodi yang tidak ada vocalnya, Pengertian menurut kamus bahasa jepang kojien adalah Karaoke (berarti melodi tanpa lirik) Rekaman atau disc yang berisi rekaman iringan musik tanpa lirik, digunakan untuk menyanyi sesuai dengan iringan tersebut. 

Pada awalnya karaoke merupakan sekadar hiburan ringan yang biasa disajikan para pebisnis Jepang selepas jam kantor atau saat menjamu klien. Karena karaoke dapat  menetralisir perasaan stres dengan cara bernyanyi, hiburan ini pun berkembang ke arah yang lebih massal. 

Di Indonesia karaoke mulai menjadi tren sejak 1998. Ditambah lagi bisnis karaoke yang mulai pada tahun 2005 menjadi salah satu tempat hiburan alternatif orang-orang yang menginginkan hiburan sekaligus menyalurkan hobi bernyanyi mereka. Dengan kata lain, produk karaoke bisa bersinar setelah banyak bermunculan alat pemutar lagu-lagu yang mampu memutar beraneka ragam lagu, bahkan jumlahnya bisa mencapai bilangan ribuan lagu. 

Sejak November 1992, karaoke diawali oleh sebuah perusahaan dengan nama 'Happy Puppy'. Karaoke keluarga Happy Puppy sendiri didirikan di Surabaya pada 14 November 1992. 

Konsep karaoke keluarga sengaja dipilih untuk menghilangkan gambaran karaoke sebagai tempat maksiat, akibatnya Happy Puppy mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai karaoke pertama yang menggunakan konsep keluarga. Konsep karaoke keluarga adalah karaoke yang memiliki nuansa berbeda, yakni sebagai tempat hiburan yang nyaman, bersih, dan jauh dari kesan maksiat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar