Jumat, 19 Februari 2016

Berbisnislah Karena Ingin Berkontribusi Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Jangan berbisnis hanya karena uang semata! Begitulah kalimat yang terucap dari banyak pengusaha muda saat ditanya apa yang harus disiapkan saat ingin memulai wirausaha. Dengan bekal ini kita juga patut optimis bahwa pelaku bisnis ke depan bukan hanya meraup untung tapi juga peduli terhadap lingkungan sekitar.

Ambil saja pengalaman dari Fendy Haryono, sang pendiri PT Indobaterai, perusahaan yang bergerak di bidang penjualan beragam baterai dan sumber kelistrikan lainnya. Saat mengenal dunia usaha ia berkali-kali mengalami kegagalan hingga membuat dirinya tertekan.

Sampai satu saat salah seorang teman Fendy bertanya ‘Apakah kamu sudah berbagi?’ Mulai saat itulah Fendy mengubah prinsip bisnisnya. Dalam bisnisnya ia ingin memajukan kualitas hidup masyarakat, khususnya generasi muda di kampung halamannya, Belitung.

“Jangan sekali-kali bisnis karena mau untung terus. Bisnis hendaknya juga bertujuan untuk membantu sesama, ada sesuatu yang kita berikan kepada lingkungan kita,” ujarnya saat ditemui Ciputra Entrepreneurship beberapa waktu lalu.

Sama halnya dengan Andi Nata, pendiri PT Farm Maju Bersama. Andi bercerita saat kuliah ia miris melihat kenyataan bahwa masyarakat di kampung halamannya, Cirebon, Jawa Barat banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Keluarga yang menghuni tempat tinggal yang kurang layak, anak-anak yang putus sekolah, dan muda-mudi yang menganggur.

Dengan bendera Raja Aqiqah, Andi mengajak masyarakat di kampungnya untuk berternak domba. Setelah bisnisnya berjalan setidaknya 2 tahun, saat ini Raja Aqiqah memiliki 2 lokasi peternakan, yaitu di Cirebon dan Depok. Daging domba olahannya pun sudah masuk hotel bintang 5.

“Saya senang karena anak-anak di kampung sudah bisa sekolah, anak-anak muda juga ada kegiatan yang bermanfaat. Jadi bisnis itu awalnya memang harus dari rasa keprihatinan melihat lingkungan sekitar kita,” ceritanya.

Selain berbisnis, Andi juga sedang mendorong junior-junior di almamaternya, Fakultas Teknik Universitas Indonesia lewat kelompok Engineering Entrepreneurship untuk belajar menjadi entrepreneur. “Dari 100 orang anggota, 31 orang sudah mulai punya bisnis, luar biasa kan? Yang penting semuanya didasari rasa ingin berbagi,” ungkapnya.

Contoh sukses karena ingin berbagi lainnya bisa ditelisik kisah dari Yana Hawiarifin, bos dari Keripik Karuhun. Bisnisnya diawali karena ia memikirkan nasib para keponakannya yang bingung harus kemana setelah lulus sekolah.

“Saya pikir saya harus buat sesuatu untuk bantu mereka,” ujarnya. Dengan memberdayakan keponakan-keponakannya, sekarang Keripik Karuhun yang berciri khas renyah dan memiliki aroma daun jeruk ini laku hingga 10 ribu bungkus per harinya. Dalam setahun omzetnya pun melejit hingga ratusan juta rupiah.


Masih banyak lagi kisah para entrepreneur yang sukses berbisnis karena ingin berbuat sesuatu untuk orang di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberi yang lebih kita pun akan mendapat lebih banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar