Menjajal usaha kuliner di negara yang jumlah penduduknya besar seperti Indonesia memang cukup menjanjikan. Langkah ini yang telah dijalani oleh Abdul Rachman Tukiman. Ia mencoba peruntungan bisnis dengan menjalankan bisnis bakso khas Malang.
Pria yang mempunyai tiga anak ini mulai menggeluti usaha bakso sejak tahun 1980-an. Awalnya dia hanya menjadi penjual bakso keliling. Seiring perkembangan usaha, ia lantas berhasil membuka outlet bakso pertama pada 1993. Nama outlet ia ambil dari kependekan namanya: Cak Man.
Berbekal keuletan dan kerja kerasnya, kini, pria kelahiran 1961 ini memiliki 15 outlet Bakso Kota Cak Man milik sendiri yang tersebar di beberapa wilayah seperti, Malang, Surabaya, Jawa Tengah dan Jakarta.
Kantor pusat Bakso Kota Cak Man berada di Jalan WR Supratman C1 kaveling 13-14 Malang. Ia juga memiliki workshop di Malang. Tempat ini digunakan untuk pelatihan proses pembuatan bakso kepada para pegawai magang. Tidak jarang wisatawan dan media datang ke workshop ini untuk ikut melihat dan berkontribusi dalam proses pembuatan bakso.
Kesuksesannya mengembangkan bisnis kuliner ternyata mengundang banyak minat mitra untuk bergabung. Sehingga, sejak 2006, Bakso Kota Cak Man membuka tawaran kemitraan. Hingga saat ini sudah ada 90 outlet milik mitra yang tersebar diberbagai wilayah seperti Bali, Batam dan lainnya.
Asal tahu saja, keinginan mitra untuk bergabung sebenarnya sudah diminta sejak tahun 1995. Tapi Cak Man menolak karena sistem manajemen yang masih belum siap. Pria ini bilang, saat ini tren kuliner bakso Malang terus meningkat. Buktinya setiap tahun omzetnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tiap bulan Cak Man mengaku dapat mengantongi omzet ratusan juta dari bisnis berjualan bakso Malang ini. Ia juga rajin melakukan inovasi produk. Salah satunya membuat bentuk bakso yang beragam, seperti bakso kotak rasa pedas dan bakso berukuran jumbo.
Selain itu, Bakso Kota Cak Man juga menjual sekitar 20 jenis makanan lainnya seperti siomay basah dan goreng, kikil, tahu, mie kuning, usus goreng, ati ampela goreng dan lain-lain. Harga bakso dipatok mulai dari Rp 3.000- Rp 6.000 per buah bakso. Jika membeli menu bakso komplet, ia jual sekitar
Rp 12.000 per mangkuk.
Rp 12.000 per mangkuk.
Agar bisnisnya terus berkembang, dalam dua tahun belakangan ini, Cak Man membuat paket bakso oleh-oleh. Paket ini mempermudah para pengunjung outlet dan workshop-nya untuk membawa bakso sebagai oleh-oleh.
Paket bakso ini dikemas dalam kemasan yang menarik dengan dilengkapi bumbu pasta. Sehingga produk ini bisa lebih tahan lama dan dapat dinikmati di tempat tinggal asal si wisatawan. Oleh-oleh bakso tersebut saat ini baru tersedia di outlet di Malang.
Pelanggan bakso Cak Man adalah para wisatawan lokal. Pun, wisatawan asing tak jarang mampir ke gerai bakso dan workshop miliknya. Berkat kerja kerasnya, Bakso Kota Cak Man telah dikenal luas dan jadi tempat wisata kuliner yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Malang.
Menjajal usaha kuliner di negara yang jumlah penduduknya besar seperti Indonesia memang cukup menjanjikan. Langkah ini yang telah dijalani oleh Abdul Rachman Tukiman. Ia mencoba peruntungan bisnis dengan menjalankan bisnis bakso khas Malang.
Pria yang mempunyai tiga anak ini mulai menggeluti usaha bakso sejak tahun 1980-an. Awalnya dia hanya menjadi penjual bakso keliling. Seiring perkembangan usaha, ia lantas berhasil membuka outlet bakso pertama pada 1993. Nama outlet ia ambil dari kependekan namanya: Cak Man.
Berbekal keuletan dan kerja kerasnya, kini, pria kelahiran 1961 ini memiliki 15 outlet Bakso Kota Cak Man milik sendiri yang tersebar di beberapa wilayah seperti, Malang, Surabaya, Jawa Tengah dan Jakarta.
Kantor pusat Bakso Kota Cak Man berada di Jalan WR Supratman C1 kaveling 13-14 Malang. Ia juga memiliki workshop di Malang. Tempat ini digunakan untuk pelatihan proses pembuatan bakso kepada para pegawai magang. Tidak jarang wisatawan dan media datang ke workshop ini untuk ikut melihat dan berkontribusi dalam proses pembuatan bakso.
Kesuksesannya mengembangkan bisnis kuliner ternyata mengundang banyak minat mitra untuk bergabung. Sehingga, sejak 2006, Bakso Kota Cak Man membuka tawaran kemitraan. Hingga saat ini sudah ada 90 outlet milik mitra yang tersebar diberbagai wilayah seperti Bali, Batam dan lainnya.
Asal tahu saja, keinginan mitra untuk bergabung sebenarnya sudah diminta sejak tahun 1995. Tapi Cak Man menolak karena sistem manajemen yang masih belum siap. Pria ini bilang, saat ini tren kuliner bakso Malang terus meningkat. Buktinya setiap tahun omzetnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tiap bulan Cak Man mengaku dapat mengantongi omzet ratusan juta dari bisnis berjualan bakso Malang ini. Ia juga rajin melakukan inovasi produk. Salah satunya membuat bentuk bakso yang beragam, seperti bakso kotak rasa pedas dan bakso berukuran jumbo.
Selain itu, Bakso Kota Cak Man juga menjual sekitar 20 jenis makanan lainnya seperti siomay basah dan goreng, kikil, tahu, mie kuning, usus goreng, ati ampela goreng dan lain-lain. Harga bakso dipatok mulai dari Rp 3.000- Rp 6.000 per buah bakso. Jika membeli menu bakso komplet, ia jual sekitar
Rp 12.000 per mangkuk.
Rp 12.000 per mangkuk.
Agar bisnisnya terus berkembang, dalam dua tahun belakangan ini, Cak Man membuat paket bakso oleh-oleh. Paket ini mempermudah para pengunjung outlet dan workshop-nya untuk membawa bakso sebagai oleh-oleh.
Paket bakso ini dikemas dalam kemasan yang menarik dengan dilengkapi bumbu pasta. Sehingga produk ini bisa lebih tahan lama dan dapat dinikmati di tempat tinggal asal si wisatawan. Oleh-oleh bakso tersebut saat ini baru tersedia di outlet di Malang.
Pelanggan bakso Cak Man adalah para wisatawan lokal. Pun, wisatawan asing tak jarang mampir ke gerai bakso dan workshop miliknya. Berkat kerja kerasnya, Bakso Kota Cak Man telah dikenal luas dan jadi tempat wisata kuliner yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar