Rabu, 24 Februari 2016

Ivan Christianto: Angkat Barang Bekas Jadi Bergengsi


Sudah banyak kita dengar manfaat bisnis yang diperoleh dari bahan-bahan tak terpakai dari proses industri yang kita temui di sekitar kita. Namun apa yang dilakukan Ivan Christianto ini agak berbeda. Berbekal daya kreasinya yang tinggi, Ivan mampu mengubah material yang tak lagi bernilai ekonomis menjadi sebuah hasil karya seni yang fungsional dan memiliki prestise bagi yang memajang dan memilikinya.

Ivan adalah seorang desainer belia dengan karya-karya yang sudah dipajang di sejumlah kafe dan kantor-kantor di kawasan Bintaro, Kemang dan Pantai Indah Kapuk. Semua kawasan ini, jika Anda sudah tahu, adalah beberapa sudut ibukota yang memiliki gengsi bagi yang mengunjunginya.

Ivan memiliki ketrampilan dan naluri seni yang tajam berkat lingkungan yang sejak dini memperkenalkannya pada dunia kreativitas. Sang ayah adalah pemilik sebuah bengkel, di mana material-material bekas adalah sesuatu yang bisa ditemukan di mana saja.

Alumni UPH (Universitas Pelita Harapan) ini yakin dengan idealismenya yang ia junjung tinggi hingga sekarang: menciptakan sesuatu menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Furnitur yang ia buat dipastikan sebagian besar (90-95%) berasal dari material bekas industri.

Awal perjalanannya ini ialah di akhir masa studinya di UPH di tahun 2009. “ Saya dengan teman-teman ITB ikut serta dalam acara pameran barang bekas,” papar Ivan menjelaskan bagaimana ia menekuni dunia ini lebih serius.

Selepas pameran tersebut, Ivan terdorong untuk lebih jauh lagi menjelajahi potensi material bekas yang ia temui di sekelilingnya. Apa yang dilakukan Ivan memang belum sepenuhnya dipahami banyak orang tetapi ia yakin dengan idealisme tersebut.

Meskipun sebenarnya memenuhi konsep green design, Ivan masih belum merasa bahwa karyanya bisa digolongkan kategori tersebut. “Saya hanya bekerja sesuai dengan keinginan saja,” ujarnya lebih lanjut.

Salah satu proyeknya di daerah Kemang adalah kafe “Never Been Better”. Di sana ia mengerjakan dengan 2 desainer lainnya. Konsep kafe ini unik padahal semula, Ivan mengaku, konsepnya asal-asalan. “Tapi jadinya malah menarik,” tambahnya.

Ivan menuturkan apa yang ia lakukan lebih tepat disebut sebagai sebuah implementasi konsep ‘reuse’ (penggunaan kembali). Ini karena dalam proses bekerja , ia menggunakan energi yang minimal, lebih sedikit daripada saat sebuah proses pendaurulangan (recycle) dilakukan.

Selengkapnya: http://www.eciputra.com/berita-2075-ivan-christianto-angkat-barang-bekas-jadi-bergengsi-.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar